Jumat, 27 November 2015

Gunung SANGGABUANA Karawang
merupakan gunung yang tertinggi di karawang, sekaligus sebagai pengapit 3 wilayah, sebelah barat wilayah bogor, sebelah selatan wilayah Cianjur, sebelah timur wilayah purwakarta, Gunung sanggabuana masuk sebagai wilayah karawang selatan, tepatnya daerah loji.
Gunung Sanggabuana merupakan gunung kebanggaan orang karawang, tidak hanya keindahan atau kebesaran bentuk gunungnya yang secara fisik saja, tapi juga tersimpan banyak cerita mistik yang melegenda di mata masyarakat.

Ya saya "Maulana" walaupun asli keturunan dari bandung, tapi saya lahir dan besar dikarawang, tentunya merupakan putra karawang / putra daerah,  hmmm saya percaya bahwa gunung Sanggabuana merupakan gunung termegang, terbesar di karawang, dan merupakan kepercayaan masyarakat, bahwa di puncak gunung tersebut tersimpan banyak legenda yang berbau mistis.

ya saya percaya dong, karena di gunung Sanggabuana tersebut merupakan tapak tilas para leluhur kita, orang sunda nyebutnya patilasan atau maqom. dan juga ada beberapa makan asli, tentun merupakan makam leluhur.

karya Maulana
Gunung Sanggabuana (tampak dari jauh / bawah)

Maulana and Ki Ujang team pedes-rengasdengklok
Maulana & Ki Ujang team Pedes-Rengasdengklok Karawang ke Sanggabuana 

Hari Sabtu pagi tanggal 16 Mei 2015, Saya "Maulana & Ki Ujang team" berangkat menuju sanggabuana, Ki ujang dan team berangkat dari Pedes-Rengasdengklok pada waktu bada shubuh, kemudian ketemu saya jam 06.00 di wanasari, kemudian berangkat sama-sama,
Jarak dari Badami / tol karawang barat menuju daerah loji / kaki gunung sekitar 35 KM.

Kondisi jalan sekarang dari badami menuju pangkalan loji sudah baik di banding tahun-tahun yang lalu, hanya sekitar 2-3 KM sebelum pasar loji sedang ada perbaikan jalan, sedikit menghambat lajunya perjalanan kami.
Dengan motor yang sudah tua, tentunya dengan laju yang lelet, hehehe akhirnya sampai juga ke tempat parkiran kaki gunung, hemm cukup lumayan juga, motor tua bikin cape, pas beberapa belokan dan tanjakan,, duhhh itu motor ga bisa laju, akibat sudah tua dan motor yang bermasalah, akhirnya di dorong juga, tapi alhamdulilah nyampe juga ke tempat parikiran, walaupun sempat tertinggal oleh Ki ujang team, walau motor tua, hehehe,.
Ki Ujang Team Pedes-rengasdengklok
  
  Rombongan kami 12 orang (7 motor), semua motor hanya berhenti sampai parkiran, tepat di kaki gunung. hemm.
cape juga bawa motor butut ini.. kami prepare du di tempat parkir, ngopi-ngopi dulu, ngerokok-ngerokok dulu, dan kroscek ulang perbekalan kami, kwatir ada yang lupa,
Walau kalau udah nyampe puncak gunung, susah lho, ada sih katanya warungnya pak kuncen, tapi hemm lumayan katanya harga mahal-mahal, ya maklum mahal juga toh di atas puncak gunung...

di kaki gunung

Saya dan ki Ujang team, kroscek semua perbekalan di tas masing-masing, Mie goreng, kopi mentah, cemilan, rokok, alat-alat buat ngeliwet, gitar juga, HP, camera, dll, oke sudah ready deh,, siap-siap melaju deh..

Saya "Maulana", Ki Ujang, Ki Asep, Jihad, dan lain-lain sudah ready untuk berpetualang naik ke atas.
Kemudian setelah semua siap dan cukup prepare dan kroscek, ki Ujang  memimpin brifing dan doa sebelum naik ke puncak gunung.
Niat kan dalam hati, bahwa kita mendaki ke puncak gunung hanya dengan satu tujuan yang baik, tidak ada niat-niat yang merugikan atau yang melenceng dari sesuatu yang baik, insyaallah,,

Kalau saya sih sama niatnya seperti semuanya, ingin menguji diri dalam hal keiklasan melalui media berusaha keras dalam mendaki sampai puncak, dan menikmati keindahan serta kebesaran Allah SWT pas di atas puncak nanti, eiit tidak hanya menikmati saja, tapi intopeksi diri, dan berdoa dengan ikhlas, semoga ada hal keuntungan baiknya saat kembali pulang.

Setelah selesai brifing dan berdoa, kemudian kami memulai perjalanan dengan jalan kali. Pas jam 08.00 AM kami memulai perjalanan, 200 meter dari mulainya perjalanan, kami langsung menemukan air dari gunung dan bebatuan sangat jernih sekali, hemmm sangat indah dan asli tanpa polusi.
Masih di kaki gunung

 Kemudian kami terus melanjutkan perjalanan, setelah sekitar 30 menit jalan kaki kami ngaso sebentar di air curugan pesawahan, air sungai kecil yang mengalir di bebatuan, sangat jernih sekali, posisi masih di kaki gunung, di area pesawahan.
Hemmm, sangat segar sekali, masih pagi kondisi udah panas karena musim kemarau, dengan adanya air jernih yang mengalir, seolah-olah kami di suguhi air segar dari kulkas, hemmmm
Kemudian temen-temen ada yg cuci muka, basah-basahan dulu, ngerokok-ngerokok dulu, eh nyanyi-nyanyi gitar-gitaran juga sambil ngaso .
Ki Ujang

 Setelah 15 menit kami istirahat, kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan jalan kaki.

Rute perjalanan sangat cukup melelahkan dan bikin pegel betis kaki, bayangkan saja, rute jalan semakin menanjak, bahkan beberapa jalan hampir posisi vertical, kalau jalan datar, hemm hampir ga ada.
Posisi kami masih di kaki lereng gunung, kiri kanan terhampar pesawahan yang membentang begitu indah, bahkan kami menemukan anak kecil dan bapaknya yang sedang di sawah menggarap sawah, duhh ga kebayang tuh anak kecil naiknya ke lereng gunung, saya aja yang dewasa terasa cape pertama kali naik, tapi saya lihat anak dan bapak-bapak petani itu ga seperti menunjukan rasa lelahnya, subhanallah,, mereka kuat-kuat ya.

Kemudian dengan tertatih-tatih kami terus mendaki setapak demi setapak, setelah melewati pesawahan, kami menemukan 2 - 3 gubuk, yang ternyata isinya adalah kuburan, ga tau sih itu kuburan siapa.

Tapi kalau kata ki Ujang sih katanya itu kuburannya nyi Paraji Sakti, hemm saya kurang begitu hafal legenda Nyi Paraji Sakti itu, tapi yg pasti beliau pasti sosok legenda, makanya namanya Nyi Paraji Sakti, dan pantas, saat kami lewat banyak orang berjiarah, hemmm ga tau siapa mereka yang berjiarah itu, dan ga tau apa tujuannya, hanya berdoa kah atau ada hal-hal lainnya, hemmm..

Saat kami jalan, tiba-tiba ada seseorang yang kenal sama Ki Ujang berpakaian pangsit, ya kaya jawara gitu, hehehe jadi inget kaya film-film jaman jadul, hehehe
 Eh ternyata katanya mantan iparnya Ki Ujang dan mantan mertuanya hehehehe. kata si akinya sih.



 Hemm .. saat ki ujang bertegur sapa dengan sang mantan iparnya itu, terlihat ada nenek-nenek yang kaya kerasukan gitu ngomongnya,.. ahhhh ga tau deh, kerasukan apa lagi ngawurnya ngomongnya. yang jelas saya ga begitu merhatiin cih..



Kemudian selesai bertegur sapa, kami pamitan dan melanjutkan kembali perjalanan.

Saya, ki ujang dan 1 temen paling belakang, kalau ki asep dan yang lainnya hemmm udah cepet, kami ketinggalan di belakang, hemm itu ki asep udah tuwir tapi jalannya hemm cepet amat, padahal tanjakannya bener-bener curam lho 

 Ahhhh akhirnya kami tiba di sebuah pancuran air dan ada gubug warung, hmmmm ayo serbu cari tempat duduk.

Huhhhhhh akhirnya bisa ngaso lagi juga,,, ahhh.. minum kopi dulu,, hemm sambil ngerokok dulu,, berhubung isi dompet saya sedikit, hehehe, cukup minum kopi yang saya bawa aja deh. heheheh

hemmm,, tak terasa waktu udah mulai siang, udah jam 10.00. tapi cuaca di sini mulai dingin nih, katanya segini baru pertengahan gunung dan belum seberapa, hehehe. iya, keringat yang bercucuran, hemmm begitu ngaso kenal angin dingin, angin yang murni tanpa polusi hemmm segarrrrrr sekali, ahhh ada pancuran,, cuci muka dulu dan basah-basahin setengah badan, wooooww seger abisss 
Hemmmm,, ga ketinggalan dong,, kita foto-foto dulu moment di sini ya, hehehe

Hemm, ternyata banyak juga ya rombongan lain yang sengaja naik ke puncak sanggabuana ini, ada yang dari cikarang, bekasi, karawang juga, ya mungkin aja tujuan mereka macam-macam. hemm saya ga tau sih persisnya, soalnya ga nanya-nanya hehehe

 Setelah dirasa kenyang istirahatnya kemudian kami melanjutkan perjalanan, nah ini yang katanya perjalanan kaki yang sangat istimewa, namanya "TANJAKAN 2 JAM".
Menurut porsi kami tanjakan ini namanya bukan tanjakan 2 jam tapi tanjakan 3 jam, karena apa ? ya 2 jam juga bagi mereka yang sudah mahir, jalan kaki menanjak tanpa henti, tapi bagi kami, alias tanjakan 3 jam, karena huhhhh pegel dan lelahnya minta ampun deh, hampir tiap 50 meter kami terhenti-henti, sebenarnya sih seluruh tubuh ga cape, karena apa, posisi kaki, tumit, betis, paha lah yang bikin terporsir dan menekan ke peredaran detak jantung sehingga nafas kami tertatih-tatih, pegel kaki dan nafas lah itu yang bikin cape huhhhhh.,,,

Karena dalam hati kami niat dengan Bismillah dan ikhlas, akhirnya terus dan terussss, selangkah demi selangkah, dan dengan tertatih-tatih kami terus merayap naik ke atas.

sama juga donggg di tengah perjalanan kami beriringan juga dengan rombongan orang lain, sama browww mereka juga kaya kami tertatih-tatih... dengan tertatih tatih kadang kami bisa melewati rombongan orang lain, terkadang juga mereka bisa menyalip rombongan kami,

dengan niat baik, dan semangat kami terus dan terusss mendaki, bahwa teman-teman di depan sambil saling teriak-teriakan, teriak-teriakan karena senang dan semangat lho,,,

semakin atas cuaca semakin dingin, kabut menyelimuti area pohon-pohon hutan puncak gunung ini, hemmm mungkin kalaau kami bawa temperatur meter, hemmm kayanya mau minum derajat nih... beda cih antara cuaca dingin di atas gunung dengan cuaca dingin di daratan, sedangkan kondisi cuaca di daratan saat ini adalah panas..

hemmm,, pas ada jalan datar hemm saya, ki ujang dan 1 temen ngaso dulu, minum dulu, ngopi dulu, hmmm sedangkan ki asep sama yang lain udah pada duluan tuh,,, kuat juga lututnya tuh mereka
 ahhh ternyata banyak juga ya pohon-pohon besar, itu lho pohon-pohon yang banyak tali akarnya, yang suka di pake gelantungan tarzan di film-film itu.

 nah kalau foto pohon di samping ini pohon kemenyan namanya, hemm saya juga baru tau yang namanya pohon kemenyan, itu lho kemenyan yang suka di pake di bakar-bakar buat ritual itu, nah ini mentahnya alias pohonya







 hahahaha saya "Maulana" tuh lagi tertatih-tatih mendaki, hemmmmm paling buntut ni saya, hmmmmm huhhh pegellllll, bismillah deh niat dalam hati



 Tepat jam 12.00 Siang kami nyampe pancuran "AIR KEEMASAN" katanya air pancuran ini mengandung kharomah alias bertuah, wallaualam sih saya ga tau legendanya, hemm setelah lelah dan tertatih kami langsung guyur muka dan badan dengan air pancuran keemasan ini, berhubung air pancurannya ada satu, yang kami bergantian ngantri deh,

Pas saya nyobain guyur muka dan badan, subhanallah segarnnnnnnnyaaaa allahu akbar,, semua rasa lelah, pegal, cape, hilang seketikan, hemmm benar ini kata orang, air keemasan ini mengandung kharomah, kalau kita analisa sih, hemm percaya,, katanya ini merupakan patilasan seorang putri,, dan sangat melegenda sekali, makannya di namakan air pancuran keemasan, dan sedangkan yang membuat air ini bikin kita segar dan pegal-pegal jadi hilang, hemmm mungkin aja air ini bener-bener air murni yang keluar dari perut gunung, murni tanpa terkontaminasi, terlihat dari jernihnya dan segarnya, secara visual jernihnya bener-bener jernih karena murni keluar dari perut gunung dan mengalir melalui bebarutan dan semak-semak akar dedaunan, nah semak-semak dan akar-akar dedaunan itu yang mengandung kesehatan herbal, ibarat gini, akar jahe jika di rebus dengan air bersih, kemudian air nya di minum pasti terasa segar dan hangat, dan sedangkan air suhunya air keemasan ini bener-bener dingin, dinginnya seperti dingin frezer kulkas, tapi beda lho dingin kulkas dengan dingin alam.
yang menariknya saat di guyur emang terasa dingin tapi setelah selesai mandi ko ke badan tersa hangat dan segar
Hemm mantap suagger...
 hemmm,, abis mandi ngopi dulu, ngerokok dulu sambil foto-foto dulu heheheheheh



Tuhhh temen-temen walau naik pada cape, tapi masih terus ngerokok-ngeroko ya, kuat-kuat juga ya tenaganya temen-temen, karena niatnya sih OK dan lillahi taala






hehehe.,,. aq poto dulu ahhh, nih mantapp and seger


uppp. lupa ga bawa sirup ya, seger nih air keemasan kalau di minum pake  sirup hehehe








                                                                                                    Hemmm cape juga nih ngetik-ngetik nulis cerita hehehe, langsung aja ya di pajangin foto-fotonya
Ki Maulana sedang menikmati air pancuran ke emasan hemmm seger banget ya
hemmmmm,, kalau jiwa gitaris, setiap kemana-mana nemu gitar, hmmm pasti narsis dulu deh
hehehe Ki Maulana, kalau dalam permusikan, namanya "VAY" mantan SHASIS band curug kosambi
tahun 2000, sekarang tinggal kenangan, hmmm personalnya pada masing-masing alam hehehe 



Kemudian setelah freesh kembali kami melanjutkan perjalanann, sekitar setengah jam lagi nyampe atas... asyiiikkk,,, begitu nyampe langsung tepar deh, akibat cape hehehe



Hemmmmm,,,,,,,
huhhhhhh.. akhirnya nyampe juga nih di puncak gunung sanggbuana.

dari tempat parkir motor di bawah, 5  jam perjalanan jalan kaki, hmmm segini itu lancar, dan berhenti sedikit demi sedikit, hmm

Alhamdulillah dengan tertatih-tatih dan niat baik dalam hati, akhirnya nyampe juga dengan selamat tidak kurang apapun,,, upppss ada satu sih yang kurang, hehehe,, kami malah bawa bensin untuk acara masak air dan nanak nasi, hemmm harusnya yang bagus kan pake minyak tanah, ahhh berusaha aja deh, yang penting bisa bikin air panas buat ngopi dan bikin nasi liwet



Subhanallah............. Ya Allah,,, indahnya di atas gunung ini.
 temperatur suhu antara di darat dan atas gunung sungguh jauh berbeda.

Di kaki gunung kondisi cuaca sangat panas sekali,di perkirakan sekitar 35 derajat celcius, hemm sampai di atas kayanya 0 derajat celcius nih, atau mungkin minus deh.. hehehe soalnya kan ga bawa alat temperature meter hehehe,,,
ya dari rasa kerasa nih.
dinginnnnnn banget. hemmm padahal masih siang skitar jam 01.00 PM.

Abis itu, kondisi berkabut lagi, jadi sangat sekali tidak kelihatan pemandangan perkotaan / perkampungan wilayah barat (Bogor), wilayah selatan (Cianjur) dan wilayah timur (Purwakarta).

Pas begitu nyampe atas, langsung duduk lunglay, di warung, hemm di atas,, ada warung lho, dan itu warungnya mbah kuncen.
Pas nyampe dan masuk warung, langsung ucap salam dan bersalaman dengan mbah kuncen pemilik warung, kebetulan Ki Ujang sudah kenal, hmmm kayanya ki Ujang udah akrab tuh dengan mbah kuncen, kelihatan sih, ngobrol akrab banget dan baik lg tuh mbahnya.

tapi saya heran pas duduk di warung, wawww aneh kok ada motor ya, kalau ga salah saya lihat ada motor supra, hemmmm jadi bingung deh gimana caranya tuh motor bisa naik, apa di panggul tu motor.
ahhh saya tanya aja, katanya motor bisa naik, jika kita naik ke gunungnya dari arah wilayah cianjur. katanya ada jalan setapak yang sangat dimungkinkan bisa pake motor, itu pun harus yang ahli dong naik motornya, kalau kita pintar naik motor di jalan raya datar, belum tentu lihay kalau naik motor ke atas gunung..

oh gitu katanya,, tapi ga mungkin lah kalau kita coba pake motor, kan harus muter dulu ke cianjur,, wah bisa lama dan boros biaya.
kemudian saya embat tuh kopi dan goreng pisang di warung,, nyamm,,, nyammm hemmm lepas sudah rasanya nih cape,, karena langsung di sambut sama hangatnya kopi dan goreng pisang,,, 
sambil ngopi dan dengerin ki ujang ngobrol sama mbah kuncen itu,, ternyata banyak juga rombongan lain pada berdatangan,,,
Kalau saya perhatikan dan informasi dari mbah kuncen, semua rombongan-rombongan yang baru datang dan yang sudah datang, dari daerah-daerah yang berbeda dan jauh jauh, ada yang dari rengasdengklok juga, ada yang dari bekasi, cikarang, cikampek, dan daerah-daerah lain, semua masing-masing rombongan itu bertujuan jiarah ke masing-masing kuburan dan maqon yang ada, dan semua masing-masing rombongan sudah punya tempat masing-masing, misalnya yang rombongan dari bekasi datang langsung masuk dan bertempat di salah satu kuburan / makam / maqom di antara sekian makam / maqom.

Menurut informasi semua para rombongan yang berbeda asal daerahnya itu, datang ke gunung dengan tujuan yang berbeda-beda, hmmm mungkin intinya jiarah sambil minta-minta sesuatu, hemmm gitu ya, udah ga aneh deh hehehehe
Setelah di rasa kenyang ngopinya, langsung bayar deh,, waawww ternyata lumayan mahal ya ngopi di atas. 1 gelas kopi hitam aja harganya Rp.7.000,- terus goreng pisan yang kecil segede 2 gempol jari aja 1000,-, hehehehe maklum lah di atas gunung.. hemmm 

kemudian setelah selesai ngopi dan bayar, kami keliling-keliling lihat-lihat sekitar puncak, di antara temen-temen ada yang keliling jalan-jalan ke pancuran untuk ngambil air buat masak air panas, tapi saya cuma keliling-keliling sekitar aja, hemm selain kaki pegel, dinginnya nih yang bener-bener terasa, segini masih siang apa lagi kalau udah malam, hemmm 

saat kami keling-keling beneran deh rombongan lain yang datang dari daerah lain, datang dan masuk langsung ke kuburan tujuan masing-masing, mereak langsung duduk bersila dan berdoa juga pada bermeditasi, hemmm, bahkan mereka juga menyiapkan peralatan menginap


hemmm,, ga ada yang benari berpakain tipis, karena cuacanya cukup dingin banget. bahkan temen-temen siang-siang udah kerudungan kain sarung deh,,,


langsung dengan kami pada bikin air panas, biar bikin kopi sendiri dan bisa nyeduh berulang-ulang, dari pada beli hehehe mahal deh, dan emang udah kami persiapan sebagai perbekalan 




 Tuh temen-temen lagi jalan-jalan heheheh













Hemm  temen yang pake tenda cuma muat 7 orang




Bahkan di antara teman-teman, ada kakaknya yang menyusul ke atas gunung, nganterin tenda buat sang adiknya, wuiiiihhh sayang banget ya ma adiknya, sampai-sampai rela cape mendaki demi nganterin tenda, pa lagi tenda kan lumaya berat bawanya hehehe


hemmm saya ga kebagian deh di tenda, ga apa-apa kan ada warung kosong buat kami stay dan tidur hehehe.,,
Rombongan kami berbeda dengan rombongan lain, kalau rombongan lain datang dan langsung ke tempat tujuan jiarahnya ke kuburan, dan kuburan-kuburannya itu atau maqom-maqomnya itu di bangun rumah-rumahan dari bambu dan kayu dan pake lantai tanah yang bersih, otomatis enak dong bermalamnya.

Tapi kalau rombongan kami hmmmm kedinginan deh, karena menurut ki Ujang, petunjuk tujuan kami adalah 1 pohon yang tertinggi dan terbesar di puncak gunung ini, nah ini tujuan kami, begitu sampai, fokus dan stay di depan pohon tertinggi dan tertua itu, tapi bukan maksudnya ke pohon, maksudnya tanda aja lho, tanda buat stay kami bermalam
"Maulana" di pohon tertua dan tertinggi
Ki Asep Boing 

ini dia pohon yang di maksud tertua dan tertinggi, dari segi teknik alam, pohon ini walau sudah tua banget tapi masih kokoh menjulang, seperti tidak ada tanda-tanda keretakan atau mau tumbang walaupun udah tua banget, itu karena akar yang nancap ke tanah sangat kuat dan dalam dan kondisi tanah yang bagus dan gemur, sehingga selalu menyegarkan kondisi hidupnya pohon ini dan cuaca serta udara yang cocok buat jenis pohon ini, hmmm saya sendiri lupa mengamatai jenis dan nama pohon ini, yang jelas jenis pohon ini ga ada yang sejenis ini di kampung-kampung atau di bawah gunung.makanya pohon ini kuat walaupun sudah tua banget, tapi yang anehnya hanya pohon ini satu-satunya yang tertua. sedangkan pohon-pohon yang lain sudah berganti, tumbang dan rapuh.
hemmm kalau secara spiritual hmmm pohon ini mengandung energi kuat, katanya cihhhh hehehehehe

 dan ini suasana mulai menjelang malam, hemmm saya dan teman-teman sudah mulai kerudungan deh hehehe,,, kondisi malam kami foto-foto, hemmm banyak obrs juga ya,, obrs adalah bentuk partikel energi metafisik yang masih raw atau baku, katanya hehehehe



Kemudian selesai Isya, kami melakukan tawasulan yang di pimpin Ki Ujang sampai selesai, dalam bertawasul dan berdoa kami berbeda dengan rombongan lain yang menghadap kuburan / maqom, tapi kami di depan pohon yang beratapkan saung jelek menghadap kiblat bertawasul dan berdoa,
Insyallah tidak ada niat apa-apa atau tidak ada niat yang tidak baik dalam perlakuan tawasul dan doa kami, tak lain hanya berdoa untuk niat yang baik yang di ridoi Allah SWT dan tata cara yang tidak keluar dari syariat islam.

Sedangkan dari pengamatan saya terhadap rombongan lain cara berdoa dan bertawasul serta berminta-minta tersebut, kami tidak berani koment atau berpikir yang tidak-tidak, hmmm yang jelas mungkin semua orang yang datang bertujuan niat baik, Insyallah.

Ki Asep & Ki Ujang

Ki Asep & Maulana

Ki Ujang & Maulana

Add caption

Ki Asep lagi gaya nih


Ki Asep di bawah pohon tua
Ki Ujang

Ki Asep

Maulana

Lagi siap tawasulan

Lagi jalan-jalan pagi

Makam Ki Uyut Panjang

Ki Asep 



Lagi pada ngopi nih bersama Ki Ujang





Singkat aja deh.... cape nulisnya... sebenarnya sih pengen panjang nulisnya, tapi hmmmm cape... intinya kami berkunjung ke puncak gunung sanggabuana karawang yang merupakan gunung terbesar di karawang dan yang banyak menyimpan mitos-mitos cerita masyarakat, hmm sungguh indah, karena bagi kami yang terpenting adalah menikmati keindahan alam pas di atas gunung, agar semakin tambah syukur kita ke sang pencipta akan hebat dan indahnya atas semua ciptannya






Untuk sementara demikian dulu singkat cerita kami,

Leader of team : Ki Ujang
Ass of leader    : Ki Asep

Terimakasihhhhhhh kawan,,,
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang baik dan salah dalam penulisan, maklum baru belajar ngeblog
silahkan kalau mau meninggalkan komentar di bawah ini,

Writen by
MAULANA - RENGASDENGKLOK - KARAWANG